Galeri Cerita
-
Swasti Pusponingtyas
Swasti adalah pendiri The Momsters Basketball Club, sebuah komunitas yang lahir dari kegelisahan dan keinginan untuk kembali bermain basket setelah menjadi ibu dengan kehidupan penuh tantangan. Merasa perlu mengambil waktu untuk dirinya sendiri dan menyadari bahwa basket membutuhkan tim, Swasti memulai komunitas ini dengan 20 anggota. Kini, The Momsters Basketball Club telah berkembang menjadi hampir 300 anggota di WhatsApp Group, dengan rutin mengadakan pertandingan basket di Jakarta Selatan, Depok, dan Tangerang Selatan (Bintaro, Ciputat, BSD, dan sekitarnya). Komunitas ini berusaha menciptakan suasana bermain basket yang ramah bagi ibu-ibu, membuat para anggota merasa nyaman untuk mengajak suami dan anak-anak menyaksikan permainan. Dengan atmosfer yang santai, anggota tidak saling menghakimi terkait cara bermain maupun aturan basket yang mungkin sudah terlupa. Saat ini The Momsters Basketball Club sudah diliput di beberapa media massa dengan menjadi Komunitas Basket Moms terbesar saat ini.
Selengkapnya -
Aya Mazaya
Kakak perempuan saya adalah inspirasi saya. Beliau lahir tahun 2002, dan sejak kecil.. saat berada di taman kanak kanak dan SD ia sudah mulai berjualan tanpa malu menawarkan teman teman nya. Saat TK ia menjual aksesoris, saat SD ia menjual mata uang game online sehingga mendapatkan pulsa. Keluarga kami seperti ibu & ayah saya selalu membeli pulsa lewat kakak saya hasil ia berjualan. Alhasil, kakak saya mendapat uang jajan cash tambahan. Tak sampai situ, ia dapat menyeimbangkan waktu bermain game, berjualan & belajar karena ia juga masuk SMP favorit. Saat SMP ia kembali berjualan. SMP hingga SMA ia menjual makeup, skincare, tiket acara musik, cetak foto dll. Hingga akhirnya saat lulus SMA ia membuat thrift shop baju yang ternyata tidak laku satupun, tak menyerah ia mengganti akun thrift shop menjadi @nyemil.saji yang menjual cemilan seperti basreng, makaroni, seblak, baso aci dll dan bisa mencapai 1 Miliar pertama di umur 20 tahun. Hingga sekarang @nyemil.saji masih banyak diminati pelanggan, sudah kirim hingga keluar negeri, juga banyak reseller. Ia pun sering kali mendapat tawaran sebagai pembicara, juri bisnis dan lain lain. Ia juga pernah membintangi iklan, beasiswa les acting, dan penghargaan lainnya. Serta lulus dari UI cumlaude. Ia sering membantu perekonomian keluarga.
Selengkapnya -
Litha Kusuma Wardhani
Sejak kecil, selain orang tua, kakak perempuanku adalah inspirasiku. Aku selalu mengikuti jejaknya dengan memilih SMP, SMA bahkan Kuliah di Universitas yang sama, Jurusan kami pun sama, hingga skripsi yang akan aku tulis pun juga aku terinspirasi dari kakakku. Sebab kakakku selalu percaya proses. Dari sekolah hingga kuliah, kakakku selalu memanfaatkan tugas nya menjadi dampak nyata, seperti skripsi yang di tulisnya, kini menjadi dampak nyata untuk lingkungan sekitar. Melalui Media Pop Up dari Bocil Inc, awalnya dari gudang percetakan milik papa yang dia daur ulangnya, kemudian dari gambar tangan, hingga benar-benar menjadi tokoh yang di sukai anak-anak! Kakakku selalu percaya menuliskan Impian akan menarik alam bawah sadar, sehingga begitulah cara nya mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk affirmasi positif Impian lewat menuliskan yang diinginkan, karena kakakku membuktikan sendiri bahwa banyak sekali Impiannya yang terwujud dari dirinya yang selalu berhuznuzon dengan Allah, dan terbukti dirinya mencapai mimpinya dan orang sekitar seperti komunitas di 1001 Mimpi ikut dalam gerakan Bocil Warrior, dimana dia mengajak banyak orang menuliskan #Kontenjujur agar menjadi dampak positif sosial media menjadi wadah positif untuk menyuarakan Impian, dan lewat misinya menebar Impian, kini terasa sekali ajakan Sehatkan Sosial media membuat satu sama lain saling mendukung Impiannya! Dan media kit buatannya memiliki banyak nilai mencapaai impian, dari mengunting belajar proses dan sabar juga fokus, nempel kreativitas, dan menuliskan judul nama tokoh dan jalan cerita sendiri membuat isi pikiran tertuang menjadi karya tulis! Kakakku masih semangat dalam langkah positifnya, dan kini aku dalam barisan misi nya❤️
Selengkapnya -
Zahra Awalida Nurochmah
Kita dipertemukan di salah satu komunitas yaitu komunitas pecinta K-Pop. Itulah Zahra, yang kukenal dia adalah sosok wanita hebat, independen, periang serta asik diajak ngobrol. Dia berprofesi sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah berstandar Internasional, dia mengabdi di profesi tersebut selama 7 tahun dengan pengalaman di berbagai tempat. Di zaman saat dia duduk di sekolah, ada dokumentasi bahwa dia wanita berprestasi dan aktif di berbagai kegiatan. Hobby yang selalu dia tekuni ialah bernyanyi dan suaranya merdu. Dengan skill yang dikuasainya dan perjalanan yang dia lalui dari bawah hingga saat ini dialah yang menjadi wanita inspiratif pilihanku🥰
Selengkapnya -
Bella Zoditama
Bella namanya. Saya mengenal Bella di satu komunitas menulis di awal tahun 2010-an. Oh, saat itu Bella masih kuliah, sibuk dengan tugas tapi masih sempat berkumpul dengan kami di acara-acara yang diselenggarakan kelompok penulis pemula. Dengan jarak kampus dan tempat berkumpul yang lumayan jauh, Bella biasanya datang dengan tas besar, mengenakan jaket tebal, dan kadang duduk di pojok dengan ponselnya sambil mengisi daya baterai. Sibuk sekali. Kami menghabiskan awal usia duapuluhan lari ke sana kemari. Ikut seminar A sampai Z, datang ke bookfair berniat lihat-lihat dan berakhir menggendong buku berkantung-kantung. Ternyata hobinya ini yang membuat ia akhirnya menjalankan bisnis menjual buku dengan harga ramah di kantong. Namanya Line Book Shop, yang ia kelola bersama dengan dua sahabatnya yang akhirnya salah satunya menjadi suaminya kini. Sempat vakum karena kesibukan masing-masing, toko buku online tersebut rebranding menjadi Origami dan kini semakin besar setelah serius dikelola. Selain sibuk bekerja ia juga masih menyempatkan membangun bisnisnya. Tapi, di sini aku tidak bercerita tentang bagaimana ia sukses mengatur pekerjaannya sebagai freelancer, istri, dan bisnisnya berjalan seimbang. Tapi bagaimana seorang Bella bertransportasi untuk menjadi lebih menyayangi dirinya. Sebagai pejuang jerawat dan dua garis biru. Satu hari, Bella mengunggah foto di rumah sakit. Ada apa? Saya kira saya tahu semua, ternyata saya hanya tahu luarnya. Satu tahun setelah menikah, Bella baru tahu ada yang tak beres dengan tubuhnya. Siklus menstruasi yang selama ini dia kira dikarenakan stres di tempat kerja, ternyata adalah sebuah tanda. Bella harus menjalani operasi untuk mengangkat miom di rahimnya. Perasaannya pasti campur aduk. Sedih, bingung, takut, tapi dari luar Bella seperti baik-baik saja. Saya bahkan tidak menyadari sedikit pun perubahan padanya. Wajar jika saya kaget melihat unggahan Bella sedang di rumah sakit dan malah sudah siap-siap masuk ke ruang operasi. Tapi alhamdulillah operasi berjalan lancar, kami yang hanya bisa menonton ini tak perlu khawatir lagi. Sekarang Bella sudah sembuh pasca operasi, dan mulai menjalani hari seperti biasa. Tapi ada yang beda. Saya dibuatnya terkagum-kagum dengan perubahan Bella pasca operasi. Sekarang Bella rajin berolahraga, sering sekali dia mengunggah fotonya sedang pilates. Kadang, dia pergi ke gym bersama suaminya di akhir minggu di mana orang-orang masih malas-malasan di tempat tidurnya. Bella jadi suka memasak, membuat jamu sendiri, membuat bone broth secara rutin, sampai membuat bumbu dasar pun dia lakukan sendiri. Bella yang dulu sering mengeluhkan jerawat bandel di pipinya, sekarang menjadi Bella yang glowing. Wajahnya bersinar, tubuhnya fit, dan tahu makanan apa saja yang baik dan buruk untuk dikonsumsi. Mungkin bagi beberapa orang menganggap perubahan pada Bella adalah hal yang biasa, tapi bagi saya komitmen Bella dan usahanya untuk lebih mencintai diri membuat saya semakin semangat untuk lebih menyanyangi diri. Dan Bella mampu menginspirasi saya untuk lebih baik lagi.
Selengkapnya -
Arsella qadarindah
Wanita pekerja keras yang tak pernah menyerah dengan sesuatu yang menjadi tujuannya. Banyak memberikan pelajaran dan kisah inspiratif dari perjalanan hidupnya. Semoga bisa selalu sukses dan bahagia semuanya.
Selengkapnya